Gaya pembatikan di dalam keraton kesunanan Surakarta, kesultanan Yogyakarta, serta pura kadipaten Mangkunegara dan Pakualam, dengan motif-motif larangan dan klasik berupa stilisasi bebungaan keramat, pohon hayat, dampar, candi, meru, dan naga, serta burung garuda yang semuanya sarat dengan pemaknaan simbolisme berdasarkan perlambangan budaya dan peradaban Jawa yang mapan dan disakralkan, hampir tidak pernah berbentuk sarung sehingga tidak mengenal adanya pemisahan badan dan kepala, dengan gaya stilisasi hiasannya yang condong sangat mengabstrakkan objeknya sehingga bentuk aslinya terkadang sulit dikenali.