Siti Maimunah, pemilik brand Pesona Batik Madura, membatik menjadi kegiatan yang selalu dilakukan masyarakat di pesisir pantai, karena mereka tidak memiliki lahan pertanian. Alhasil, pekerjaan membatik ini terus berkembang ketika ada sebagian masyarakat Madura memulai mendring/membawa batik untuk dijual ke kota .
Pada akhirnya kegiatan jual beli ini semakin berkembang pesat dengan dibukanya lapak-lapak/los batik di pasar-pasar tradisional. Batik Madura dikenal dengan warna yang berani dan tegas, seperti merah, kuning, hijau, serta biru. Dari segi motif, batik Madura memiliki motif beragam yang terinspirasi dari bentuk tumbuhan, binatang, serta motif kombinasi hasil kreasi pembatik sendiri seperti motif ayam bekisar, gerbong keraton, karapan sapi, dan lain sebagainya. Kombinasi warna dan motif ini menjadi ciri khas Batik Madura yang menjadikannya unik dan berbeda dengan batik dari daerah lainnya.
Terdapat batik andalan dan menjadi produk unggulan dari daerahnya tersebut, yakni batik gentongan.proses pembuatan batik gentongan, dimulai dari pemberian minyak dempel yang diolah dari buah camplong. Kain tersebut dicelupkan dan dijemur selama tiga kali sehari selama dua minggu.
Hal itu dilakukan, selain bertujuan agar gerakan pembatik mejadi lebih halus saat melukis, serat kain pun menjadi lebih rapat. Rampung proses minyak dempel, barulah dia menggambar motif kasar batik di atas kain.
Selanjutnya, proses perendaman warna, dilakukan dengan merendam kain pada gentong yang ditempatkan di ruang tertutup kedap cahaya. Pewarnaan yang dipakai untuk merendam kain batik merupakan pewarna alami seperti kulit mengkudu, buah jelawe, kulit pohon jati, kayu jambal, atau tawas.
Pengrajin akan mencelup-celupkan kain batik dalam gentong, mendiamkannya selama 24 jam, lantas mengulang proses itu berkali-kali dalam kisaran waktu enam hingga dua belas bulan lamanya.
Hal menarik lain yang dimiliki batik Gentongan namun tak terdapat pada kain batik dari daerah manapun, yaitu bahwa jenis batik ini dilukis pada kedua sisi kain, bagian sisi luar dan dalam.
Tak berhenti sampai di situ, teknik pewarnaan yang dilakukan dengan menggunakan malam, sengaja dibuat tidak menutup secara sempurna, sehingga membentuk retakan-retakan alami yang indah.
Hal inilah yang menyebabkan harga kain batik Gentongan perpotongnya bisa mencapai nilai jutaan rupiah. Sebab, dalam produksinya memang dibutuhkan dedikasi dan keuletan tingkat tinggi.
Sumber : beritasatu | akurat