Istilah yang terkadang dipakai untuk motif
Kamus Batik
C
Corak
Colet
Pemberian pewarna dengan kuas langsung pada daerah sempit hiasan kain batik yang dibatasi oleh garis kelowongan
Citegeran
Nama yang diberikan oleh pembatik untuk saren setempat yang larutannya yang diramu dari kayu tegeran, jeruk nipis, dan tawas;
Cetakan Kayu (wooden block)
Peralatan membatik terbuat dari kayu yang tempo doeloe dipakai di Sumatera dan Semenanjung Malaya, berupa sepotong papan kayu yang permukaannya diukir (atau tepatnya dicukil) untuk menampilkan sebuah hiasan motif batik, dan dipakai untuk mengambil lilin batik cair guna dibubuhkan pada kain mori dengan cara mengecapkannya
Cemplongan Keplik
Cemplongan yang berbeda dengan cemplongan gebluk hanya dilengkapi dengan 2–4 buah jarum
Cemplongan Gebluk
Ceplongan berbentuk sikat yang permukaannya dipenuhi jarum (sampai sekitar 200 buah) untuk membuat taburan cocohan
Cemplongan (pinpricker)
Alat terbuat dari sepotong kayu yang dilengkapi dengan sejumlah kawat tajam atau jarum yang secara teratur dipakukan pada permukaannya, sering dipakai terutama di Indramayu untuk mencocoh atau membuat lubang-lubang renik pada lapisan lilin batik atau tembokan yang menutupi latar kain sebelum perwarnaan terakhir, sehingga dihasilkan cocohan, yaitu titik-titik seperti cecek tetapi berwarna dan tertabur di atas latar putih;
Cecek Kepyur
Cecek yang tersebar merata di seluruh permukaan latar selembar kain batik
Cecek Empat
Cecek yang terdiri atas empat titik yang diletakkan satu-satu di sudut-sudut sebuah bujur sangkar khayalan untuk melambangkan keakraban persahabatan seperti tersirat dalam ungkapan ‘empat sekawan’; dibuat dengan menggunakan canting cecek empat
Cecek
Isen-isen pengisi motif atau latar kain batik, berupa taburan teratur titik-titik putih di atas dasar yang berwarna pekat; bandingkan cocohan
Canting Terusan
Nama lain untuk canting rengrengan yang khusus dipakai untuk menerusi, yaitu melakukan pelilinan di sisi belakang kain persis sama dengan sisi mukanya yang sudah selesai dikelowong dan diberi hiasan pelengkap serta isen-isen
rangan; di kalangan pembatik Madura disebut dhaba’
Canting Tembokan
Canting yang umumnya bercerat sedang atau besar dan dipakai untuk membubuhkan lapisan lilin batik pada bagian-bagian lebar batikan yang tak ingin terwarnai saat dicelup
Canting Sawut
Canting dengan cerat yang lebih besar sedikit dibandingkan dengan canting cecek, dipergunakan untuk membuat garis pendek-pendek
Canting Rengrengan
Canting bercerat satu yang lubangnya berukuran kecil atau sedang, dipakai untuk membubuhkan lilin batik pada sisi depan kain buat melanjutkan kegiatan mengelowong untuk menggambarkan hiasan pelengkap dan/atau hiasan pengisi, serta juga dipakai dalam kegiatan menerusi pelilinan di sisi belakang kain; sering kali canting rengrengan yang bercerat sedang digunakan juga untuk mengelowong; lihat merengreng; bandingkan canting kelowongan
Canting Nitik
Canting bercerat satu berukuan sedang yang ujungnya dibelah bersilang secara khusus untuk menghasilkan tetesan lilin batik berupa titik-titik berbentuk bujur sangkar, balok pendek, atau garis menyegi empat yang dipakai dalam membuat batik nitikan; disebut juga canting penitik
Canting Cerat Empat
Canting galaran bercerat empat yang ditata berjajar dari atas ke bawah, atau mendatar, digunakan untuk menarik garis rangkap empat; bandingkan canting cecek empat
Canting Cecek Empat
Canting bercerat empat yang ditata dengan meletakkannya satu-satu di sudut-sudut bujur sangkar khayalan, digunakan untuk mengisi bidang dengan cecek berupa titik empat-empat sekaligus; disebut juga canting prapatan; lihat cecek empat dan bandingkan canting cerat empat
Canting Cecek
Canting bercerat satu dengan lubang yang umumnya berukuran kecil atau sedang ataupun besar sesuai dengan keperluan, untuk membuat taburan titik-titik cecek yang berwarna putih
Canting Cap Kelowongan
Canting cap yang dipakai pertama kali dalam membuat batik cap, yaitu untuk membubuhkan lilin batik cair yang membentuk garis-garis luar kerangka hiasannya
Canting Cap (stamp canting)
Alat berupa stempel terbuat dari lempengan-lempengan tembaga yang dibentuk menjadi cetakan motif batik untuk membubuhkan lilin batik cair pada kain dengan cara mengecapkannya;
Canting Byok
Canting bercerat tujuh atau lebih (biasanya berjumlah ganjil) yang ditata melingkar untuk membentuk isen-isen berupa bundaran atau lingkaran yang terdiri atas titik-titik
Canting
Peralatan utama membatik terbuat dari tembaga yang dipakai untuk membubuhkan lilin batik cair pada kain mori,
Cakar
1 hiasan berupa stilisasi kaki ayam, umumnya disajikan dengan menggunakan titik- titik bersegi empat bersambungan, merupakan pelambang kemampuan bekerja keras untuk bisa hidup berkecukupan secara mandiri; 2 pola batik tergolong gugus Nitikan, umumnya terilhami oleh motif chabadi bhat (‘keranjang’) kain tenun ikat ganda patola India, dicirikan oleh hiasan terdiri atas lingkaran atau bentukan lain membundar yang berisi stilisasi bebintangan berlengan empat dengan ujungnya mirip cakar ayam; bandingkan jelamprang